13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi (2016) 7.3148,216
13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi (2016) Pemimpin Libya Muammar Gaddafi, yang memerintah negara itu selama 42 tahun, digulingkan pada 2012. Dia dipecat oleh oposisi dengan bantuan sekutu Barat. Ini menjadikan Libya negara paling berbahaya di dunia. Milisi oposisi menduduki daerah yang dipersenjatai dengan senjata yang diperoleh dari sekutu Barat dan rezim Gaddafi.
Karena keadaan darurat di Libya, banyak negara, termasuk Amerika Serikat, menarik duta besar mereka. Namun, gedung milik CIA yang disebut Annex masih beroperasi di negara tersebut. Gedung ini akan digunakan untuk memantau dan mengontrol senjata nasional, memastikan bahwa mereka tidak dikendalikan oleh pihak yang salah.
Aplikasi ini diawasi secara ketat oleh Global Response Staff (GRS) perusahaan swasta AS. Anggota GRS Tyrone “Ron” Woods mengundang kolega Jack Silva ke Benghazi. Lorne memperkenalkan Silva kepada lima anggota lainnya, yaitu Mark “Oz” Geist, John “Teague” Teagen, Chris “Tant” Palonto, dan Dave “Boone” Benton. Sebagai tentara bayaran, mereka diinstruksikan oleh pejabat senior CIA tentang peraturan yang harus mereka ikuti dan patuhi.
Duta Besar AS untuk Benghazi. Sebuah alat pelacak GPS tiba di KJRI dan standby sepanjang malam. Mereka menganalisis posisi dan risiko yang terkait. Seorang prajurit lokal dari Brigade 17 Februari datang membantu mereka. Kunjungan duta besar tersebut bertujuan untuk menjaga hubungan diplomatik dan menyelesaikan keresahan yang ada.
Pada peringatan 11 tahun serangan 11 September, Duta Besar AS Chris Stevens mencurigai sekelompok orang sedang memotret gedung kedutaan. Malam itu, sebuah kelompok bernama Ansar al-Sharia menyerang Annex. Mereka berhasil melumpuhkan para pejuang pada 17 Februari dan menuju gedung kedutaan.