Hacker: Trust No One (2021) 2.3256
Hacker: Trust No One (2021) – Di didalam ketetapan kripto, tersedia tertulis : Trus No One. Jangan yakin siapapun. Apalagi cerita itu keluar berasal dari para influencer kripto. Bahkan juga, jangan sangat yakin terhadap pembuat token atau pemilik bursa kripto itu sendiri. Semua orang memuji millik sendiri dan membujuk kamu untuk membeli produk kripto mereka. Jika tidak sangat percaya, kamu akan kehilangan investasi anda. Yang terlihat baik, tak senantiasa baik-baik saja.
Itu inti berasal dari sebuah film baru yang tayang di Netflix mengenai penyeleweangan didalam dunia kripto berjudul Trus No One; The Hunt for The Crypto King.
Pemuda Simpatik
Ini kisah mengenai seorang anak muda simpatik, penyuka teknologi dan digital bernama Gerald Cotten. Tahun 2012, sementara orang jadi gila terhadap Bitcoin, Gerald mendirikan bursa kripto bernama Quadriga CX di Kanada.
Penampilan yang simpatik dan penjelasan yang masuk akal, membawa dampak Gerald dipercaya banyak investor untuk menarik uangnya di bursa miliknya bersama dengan harapan akan menuntungkan lewat menjual beli Bitcoin.
Film, sesudah itu bercerita bagaimana para ivestor, terhitung Gerald sendiri lakukan flexing, yaitu bersama dengan pamer mobil mewah, tempat tinggal luxs sampai pesawat jet pribadi. Beberapa investor yang mengaku berhasil terhitung memberi kesaksian bagaimana ia menjadi kaya berkat Bitcoin lewat bursa Quadriga.
Salah satu investor, pemuda sederhana, Tong Zou tertarik untuk membeli mobil mewah. Ia lantas pinjam duwit di bank untuk membeli Bitoin di bursa punya Gerald. Sayang, sementara ia masuk, harga Bitcoin tengah turun. Ia rugi, namun tak putus asa. Ia banyak memandang orang berhasil berasal dari trading Bitcoin. Tong nekad menjajakan apartemennya, senilai USD# 400,000 untuk kepindahan ke kota lain, mengadu nasib dan sebagian untuk beli Bitcoin.
Karena transfer lewat bank dikenai bunga, Tong, layaknya rekan lain, mentransfer lewat Bursa Quadriqa, dan mengambial uangnya sesampai di sana supaya aman berasal dari pajak dan bunga bank.
Bitcoin mengalami kenaikan dan Tong senang, sebab ia bisa membayar cicilan bank dan mengembalikan duwit apartemennya.
Suatu hari, sesampai di area baru, Tong lakukan WD ( Withdraw) atau penarikan investasinya. Di aplikasi tersedia tulisan, “ Permintaan Anda untuk withdraw tengah kami proses”.
Namun prosesnya sangat lama, Tidak hanya menit, jam, hari apalagi berbulan dan bertahun. Tong sudi melaporkan polisi, namun ia takut. Lebih kuatir lagi, ketika ia mendengar kabar bahwa pendiri bursa kripto Quadriga meninggal sementara berada di India secara misterius.
Kematian Bos Exchange Misterius
Akhirnya, Tong Zou masuk ke sebuah medsos Telegram dimana para investor Bursa Quadriga berkumpul. Mereka saling mencaci Quadriga dan cenderung curiga bahwa barangkali kematiannya dibuat-buat supaya ia memperoleh duwit ang banyak.
Beberapa sosok sesudah itu keluar sebagai orang yang melaporkan apalagi mengakibatkan wartawan untuk ikut menyelidiki sampai pergi ke India. Mereka terhitung mengincar isteri Gerald yang dianggap tentu sadar kemana duwit itu dilarikan dan apakah ia ikut rekayasa atas kematian Gerald. Para investor menduga Gerald lakukan oprasi muka supaya Gerald akan tampil bersama dengan muka orang lain bersama dengan duwit yang tak akan habis didalam tujuh turunan.
Seorang pakar kripto sesudah itu tertarik untuk mengikuti kemana arah duwit yang dibawa bos bursa ini. Saat ia masuk didalam blockchain, ternyata tidak tersedia duwit di didalam cold walllet.
Cold Wallet adalah dompet keuangan dimana seluruh orang bisa menarik tanpa bisa diambil orang lain atau hacker. Diketahui bahwa tidak tersedia duwit didalam Cold Wallet. Semua orang risau sebab tak tersedia lagi harapan memperoleh duwit kembali.
Peran Blockchain
Dari blockchain itu ketahuan bahwa seluruh duwit berasal dari investor oleh Gerald dipakai untuk judi dan bermain kripto di bursa lain dan dua-duanya mengalami kekalahan habis-habisan.
Apakah penyakit aneh yang membawa dampak Gerald meninggal atau ia bunuh diri ? Dua-duanya tampaknya masuk akal. Tapi investor baru sadar bahwa seorang yang terlihat manis, baik hati dan bisa dipercaya, bisa mengelabuhi banyak orang untuk keperluan pribadi.
Gerald berhasil menipu investor bersama dengan sistem Ponzi – mengambil duwit berasal dari investor dan ia lakukan trading di bursa lain.
Uang yang digasak Gerald mencapai Rp 1,9 triliun berasal dari 76,000 investor yang berhasil yakin padanya.
Itu sebabnya trus no one. Jangan yakin siapapun didalam dunia kripto sebab mereka tidan pernah jujur terhadap apa yang berlangsung di unia kripto.
Film ini membawa pemirsa didalam suspense lewat kesaksian dan rasa penasaran berasal dari sebagian investor, wartawan, pakar kripto sereta polisi yang mengupayakan mengutarakan kematian misterius bos bursa kripto ini.