The Whole Truth (2021) 5.24,107
The Whole Truth (2021) Pim dan Putt adalah saudara yang seolah-olah tinggal bersama ibu mereka, Mai. Hari itu, ibu mereka mengatakan bahwa mereka akan mengadakan pesta, karena Mai mendapat kemajuan di kantornya. Namun hingga malam Mai belum datang, sehingga keduanya tertidur di ruang tamu. Suara gedebuk tiba-tiba di pintu masuk membangunkan Pim. Dengan rasa takut, wanita muda itu berjalan menuju pintu masuk. Dia melihat seorang pria paruh baya menggedor pintu masuk mereka. Pim dan Putt tercengang saat pria itu mengaku sebagai kakek mereka.
Kedekatan pria paruh baya ini membawa kabar buruk seputar ibu mereka, Mai, yang mengalami kecelakaan dan koma. Kejadian tersebut membuat keduanya terpaksa tinggal bersama kakek dan neneknya, hingga sang ibu terbangun. Memang benar, kedekatan Kakek Pong dan Nenek Pale memang penuh keanehan. Pasalnya, ibu mereka tidak pernah sekalipun mengatakan kehadiran mereka berdua.
Tidak diragukan lagi, kehidupan mereka bersama kakek-nenek mereka menimbulkan banyak guncangan yang tidak terduga. Hal ini dimulai dengan perilaku tidak biasa yang ditunjukkan oleh nenek Wan, yang jelas-jelas menderita demensia berat. Setiap hari Nenek Pale memasak sarapan yang sama, bahkan mendorong Putt untuk meminum minuman yang dikatakan baik untuk kesehatan. Sementara itu, kakek Pong, pria ini sangat mudah terhasut dan menjadi sangat marah karena hal-hal terkecil.
Namun Putt merasakan keanehan lain. Saat itu, ia melihat adanya celah pada pembatas rumah kakek dan neneknya. Putt tertegun, karena ketika dia melihat melalui celah itu ada seorang wanita muda yang terluka dan mengeluarkan banyak darah. Dia memberi tahu Pim, dan sejak saat itu mereka berdua sering didatangi oleh suara dentuman dan tarikan yang menarik. Keduanya mengeluh dan bertanya kepada kakeknya, tragisnya hal tersebut membuat pria tersebut bergairah. Kakek Pong dan nenek Pale tidak bisa melihat celah besar yang mereka lihat. Sampai-sampai kakek Pong mengatakan bahwa keduanya adalah anak-anak yang suka berbohong dan mencari-cari ketidaknyamanan.
Nenek Pale meminta Pim dan Putt untuk mengendalikan perasaan Kakek Pong agar dia tidak marah lagi. Namun semakin mereka berusaha mengabaikan celah dan suara-suara aneh tersebut, kehidupan mereka semakin mengalami banyak perubahan. Pim dan Putt berada dalam kesulitan, mereka harus menyelamatkan wanita muda yang mereka anggap tetangga mereka. Namun, menurut kakek mereka, rumah itu sudah lama tidak berpenghuni dan tidak ada seorang pun di sana. Hingga kedua anak itu menyadari sesuatu, bahwa rumah yang mereka lihat sebanding dengan rumah yang mereka tinggali.