Cahaya Cinta Pesantren (2017) Film ini mengeksplorasi kisah Shila yang beradaptasi sebagai Santri hingga bertemu dengan ketiga sahabatnya. Film ini dengan indah dan menarik memadukan berbagai peristiwa agama, drama, dan bahkan cinta.
“Jika kita mencintai segalanya karena Allah, kita tidak akan pernah tahu yang namanya kekecewaan atau rasa sakit.”
Cahaya cinta pesantren adalah, film pertama Fullframe Pictures Indonesia, Cahaya Cinta Pesantren menggaet sutradara muda berbakat Raymond Handaya. Film ini dibintangi oleh Yuki Kato, Febby Blink, Vebby Palwinta, Silvia Blink, Rizky Febian dan Elma Theana. Tabah Discovery, Zeezee Shahab, Fachri Muhammad and Virda Mansur.
Bercerita tentang kehidupan seorang anak nelayan bernama Shila di Danau Toba, seorang gadis yang ingin melanjutkan sekolahnya di SMA negeri populer di daerahnya. Namun tidak lolos karena orang tuanya tidak bisa menyekolahkan Shila ke swasta, dana sekolah menengah terbatas. Shila adalah seorang santri di Pesantren Al-Amanah. Dunia pesantren yang disiplin serta terpadukan dengan jadwal, serta aktivitas yang tidak ada habis-habisnya memaksa Shila untuk beradaptasi.
Asmara Di Dalam Film Cahaya Cinta Pesantren (2017)
Di pesantren, Shila berteman dengan Manda, Aisyah, dan Icuti. Tapi Shila merasa paling dekat dengan Manda. Karena keduanya tidak mau tinggal bersama petani tanpa sepengetahuan yang lain, mereka lari dari petani. Namun takdir membawa mereka berdua kembali ke pesantren. Manda memutuskan, untuk menjadi mahasiswa dan menambah ilmunya di pesantren tersebut. Tapi Sheila masih belum yakin. Selain belajar, Shila juga harus menghadapi emosi saat remaja. Dia jatuh cinta dengan Rifqy, seorang siswa yang lebih tua. Shila mencoba menjalani kehidupan bertani di tengah berbagai konflik.
Berawal dari sebuah konflik yang memutuskan persahabatannya. Mencintai seseorang yang “keluar” sampai-sampai dikeluarkan dari pesantren padahal dia benar-benar jatuh cinta dengan pesantren. Dan Sheila selamat dari segalanya berkat pesan ayahnya sebelum dia masuk ke pesantren. “Jika kita mencintai segalanya karena Allah, kita tidak akan pernah tahu yang namanya kecewa atau sakit hati.”
Ini adalah film tentang pendidikan, masalah sosial dan cinta. Kisah keluarga, persahabatan, romansa dan impian batin anak-anak muda yang belajar di pondok pesantren. Ini tervisualisasikan dalam gambar dinamis, yang terrangkai seperti mozaik untuk saling melengkapi.
Setting waktu dan tempat di kombinasi dengan sinematografi yang indah, membuat film dramatis ini begitu menyentuh dan bermakna. Selain unsur wisata, film ini memiliki adegan pencak silat lokal dan lokasi syuting di Medan dan Danau Toba. Walaupun film ini memiliki beberapa perbedaan dengan novelnya, bukan berarti versi filmnya buruk. Hanya beberapa tambahan untuk film ini membuatnya menarik.
Actors: Elma Theana, Fachri Muhammad, Febby Rastanty, Rizky Febian, Sivia Azizah, Vebby Palwinta, Wirda Mansur, Yuki Kato, Zee Zee Shahab