Cinta Pertamaku (2014)

Cinta Pertamaku (2014) Elang, siswi kelas dua SMA, didiagnosa menderita leukemia limfoblastik. Untuk menyenangkan Elang di akhir hayatnya, Luna dan Trian, sahabatnya, selalu berusaha memenuhi keinginan Elang.

Saat Elang mengungkapkan keinginannya untuk menerima ciuman pertama dari cinta pertamanya, Luna dan Trian kebingungan. Juga, Elang mengejar Maura, orang tuanya, yang sudah punya pacar. Namun, saat Luna dan Trian melihat elang sekarat, mereka siap mengejar cinta Maura. Saat Elang mulai bergaul dengan Maura, Luna cemburu. Luna menyadari bahwa dia sangat mencintai Elang lebih dari seorang pacar. Una menyukai elang. Luna bahkan membuat seribu bangau kertas untuk kesembuhan Elang. Namun, Luna tak berani mengungkapkan rasa cintanya pada Elang. Luna ingin menjauh dari Elang dan membiarkan Elang berada di sekitar Maura.

Saat hendak mencium Maura, Elang menyadari bahwa Maura bukanlah cinta pertamanya. Saat kondisinya semakin parah, Elang mengungkapkan perasaannya kepada Luna.

Cinta Pertamaku (2014) APA yang akan kamu lakukan jika kamu tahu umurmu tidak lama lagi?

Pasien leukimia 17 tahun Elang Rahardjo (Fauzan Nasrul) ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan bahagia. Ketika dia menyadari bahwa dia belum cukup umur, pria yang tidak pernah hidup ini memiliki satu keinginan sederhana; ingin merasakan ciuman pertama.

Luna ( Vebby Palwinta ) dan Trian ( Patrishiela Tan ), dua gadis yang bermain dengan Elang, berusaha memenuhi keinginan Elang.

Masalahnya, Elang belum menemukan cinta pertamanya. Elang yang sering keluar masuk rumah sakit membujuk ibunya Vira (Ayu Dyah Pasha) untuk mengizinkannya kembali bersekolah.

Setelah kembali ke sekolah, Elang jatuh cinta dengan Maura (Aurelie Moeremans). Sayangnya, siswa SMA Elang tersebut sudah memiliki pacar; Tuhan (Maxim Bouttier).

Meski pesimis, Luna dan Trian berusaha mendekatkan Maura Elang. Saat Maura dan Elang semakin dekat, Luna menyadari bahwa perhatiannya pada Elang lebih dari sekedar teman.

“Cinta Pertamaku” disutradarai oleh Ian Nguyen Lamba. Pembuat film Vietnam? TIDAK. Ia adalah alter ego “terbaru” dari sutradara Nayato Fio Nuala.

Cahaya diredupkan untuk menciptakan suasana muram, yang terus dipertahankan Nayato dalam film produksi My Dream Pictures ini.

Konflik dalam film yang ditulis oleh Fiona Mahdalena dan Mira Anindhita ini relatif sederhana. Seolah ingin membentuk selera target audiens remaja. Nayato, Ian juga tidak mau ribet dengan eksekusinya. Jadi durasi 75 menit sepertinya pas.

Chemistry ketiga sahabat Elang-Luna-Tria disajikan dengan sangat apik. Gestur dan intonasi saat ketiganya berbicara sudah tidak asing lagi baginya.

Yang sedikit memprihatinkan adalah Fauzan (kelahiran 1990) yang berperan sebagai Elang terlalu dewasa untuk memerankan karakter anak kelas 2 SD. Meskipun riasannya meyakinkan dan aktingnya tidak buruk, sulit untuk memahami bahwa lelaki tua ini adalah siswa kelas dua sekolah menengah.