Far from the Madding Crowd (2015) 7.147,517
Far from the Madding Crowd (2015) merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Thomas Hardy. Novel tersebut terbit pada tahun 1874. Kita tentu tahu bagaimana status perempuan saat itu. Emansipasi jauh dari mimpi, dan pernikahan hanya akan menyisakan milik suami mereka. Namun saat itu menjadi kisah Batsyeba Everdene (Carey Mulligan). Adegan pembuka dengan jelas menunjukkan seperti apa karakter utamanya. Batsyeba mengatakan bahwa kehidupan yang sulit tanpa orang tua membuatnya mandiri, terlalu mandiri bagi sebagian orang.
Batsyeba tidak mau mengemudi sendirian melewati hutan atau bekerja di ladang. Dia ingin bebas dan merasa bahwa pernikahan bukanlah jalan yang tepat untuknya. Ketika seorang peternak domba bernama Gabriel Oak (Mattias Schoenaerts) datang untuk melamarnya, Batsyeba menolak, meskipun dia tidak menyangkal perasaan cintanya. Kami tidak tahu persis perasaan masing-masing. Gabriel tahu bahwa dia selamanya mencintai Batsyeba dan juga menjanjikan beberapa hal materi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa itu adalah perasaan yang nyata.
Begitu juga Batsyeba, yang penolakannya penuh ketidakpastian. Apakah dia benar-benar tidak mencintai Gabriel? Atau hanya karena pernikahan menghambat kebebasan mereka? Oleh karena itu, saya tidak merasakan simpati, simpati, atau emosi apa pun. Film masih ingin menampilkan banyak hal, seperti roda keberuntungan yang mempengaruhi keduanya sekaligus. Warisan sang paman berupa ladang membuat Batsyeba menjadi orang kaya. Di sisi lain, sebuah kecelakaan tragis membuat Gabriel kehilangan semua dombanya. Sutradara Thomas Vinterberg menggambarkan adegan itu secara visual, memadukan keindahan dengan horor dan kesedihan. Sungguh sebuah kontradiksi yang ironis. Ironisnya, nasib kedua karakter utama ini berbeda.
Gabriel memutuskan untuk pindah tanpa uang atau tempat tinggal. Sampai suatu malam dia menemukan sebuah peternakan yang terbakar. Saint Gabriel membantu orang memadamkan api sebelum menghabiskan segalanya. Anehnya, pemilik pertanian itu adalah Batsyeba, yang kemudian menawarkan pekerjaan kepada Gabriel di sana. Sejak saat itu, penonton dibuat bersimpati dengan Jibril. Dia tidak punya pilihan selain menerima tawaran pekerjaan itu, meski hatinya berpacu untuk tunduk pada wanita yang menolak lamarannya. Gabriel terus mencintai Batsyeba tetapi menyadari bahwa dia tidak bisa berharap. Ia hanya berusaha mendukung wanita yang dicintainya agar bisa mengatasi berbagai kendala. Meskipun dua pria lain, yang jauh lebih kaya dan lebih dihormati, datang satu demi satu, Gabriel tetap mengikuti Batsyeba tanpa memaksakan cintanya.
Far from the Madding Crowd adalah kisah mereka yang merasa hancur, namun sekaligus menggambarkan Batsyeba sebagai perempuan tangguh yang ingin bebas. Seorang heartthrob, film ini berhasil membuat saya bersimpati dengan karakter yang dideritanya. Ketika seorang bangsawan bernama William Boldwood (Michael Sheen) mulai menunjukkan cintanya pada Batsyeba, saya membantu Gabriel. Namun ketika ada pria ketiga yang otomatis menyakiti perasaan Boldwood, saya merasa kasihan padanya. Kecenderungan menarik publik ke pihak yang terluka terbukti menjadi permainan yang kejam dengan dinamika emosional. Sayangnya, Thomas Vinterberg terlalu terburu-buru dengan masalah emosional untuk mencapai klimaks. Padahal momen tersebut berpotensi menimbulkan gejolak emosi yang luar biasa. Kesan gairah berarti dampak emosional tidak mencapai puncaknya.
Genre:Adventure, Drama, Dunia21, Indoxxi, Romance
Actors:Bradley Hall, Carey Mulligan, Harry Peacock, Hilton McRae, Jessica Barden, Juno Temple, Matthias Schoenaerts, Michael Sheen, Sam Phillips, Tom Sturridge
Directors:Martin Curry, San Davey, Thomas Vinterberg