Filosofi Kopi 2: Ben & Jody (2017) 7.1438
Filosofi Kopi 2: Ben & Jody (2017) Melanjutkan cerita film pertama, saat ini Ben dan Jody sedang membuka kedai Filosofi Kopi di mobil campuran dan berkeliling Indonesia. Namun, masalah mulai muncul pada saat yang sama staf mereka memperingatkan satu pendekatan. Ben dan Jody juga berencana membuka toko Filosofi Kopi di Jakarta, seperti yang sudah mereka lakukan sebelumnya.
Namun, mereka mengalami kesulitan keuangan ketika mereka harus membeli kembali toko yang mereka jual. Akhirnya Ben dan Jody bertemu dengan Tarra, seorang wanita muda yang ingin menjadi investor di Philosophy Coffee. Ben yang sepertinya menyukai Tarra sejak pertemuan pertama, menyetujui rencana tersebut. Bersama dengan Tarra, Ben dan Jody, mereka membuka ruang bawah tanah Filosofi Kopi sebelumnya. Jody pun mengajak Brie, barista yang ditemuinya untuk membantu Ben.
Namun, Ben tampak skeptis dengan kehadiran Brie yang menurutnya mungkin tidak bisa menjadi bartender yang diinginkannya. Meski demikian, Brie tetap bisa berfungsi maksimal sebagai bartender. Mereka juga dapat memperluas lapangan kerja industri dan membuka cabang Filsafat Kopi di Yogyakarta. Masa inap mereka juga dihargai oleh pendekatan para pecinta kopi. Di tengah kesuksesan mereka, Ben mengetahui bahwa ayahnya telah meninggal dunia. Ia pun kembali ke tempat awalnya lagi untuk bersantai sejenak.
Drive ini membuka kembali luka lama Ben dari bisnis kelapa sawit yang mengambil alih tanah keluarganya dan membunuh ibunya. Belakangan, Jody pun memutuskan Tarra menjadi anak pemilik usaha sawit.
Jody berusaha menyembunyikannya dari Ben, namun pada akhirnya Ben mundur. Ben mulai menjauh dari Tarra hingga Jody harus mengambil alih perusahaan bersama Tarra. Perjalanan Jody dan Tarra dari Makassar ke Toraja untuk keperluan industri membuat mereka semakin dekat.
Sementara itu, Ben dan Brie, pemilik sebuah toko di Jakarta, juga belajar untuk saling mengenal setelah semua yang terjadi pada Ben. Jody memberi tahu Tarra apa yang terjadi pada Ben. Nyatanya, hubungan Tarra dengan ayahnya sudah tidak baik lagi. Pada akhirnya, Ben benar-benar marah pada Tarra dan Jody karena masalah dengan ayah Tarra, bos sebuah perusahaan kelapa sawit. Mereka berdebat sampai diputuskan untuk mempersingkat waktu mereka di dekat toko. Sekitar waktu ini, Brie selalu siap mendengarkan keluhan Ben. Hal yang sama berlaku untuk Joddy dan Tarra, yang semakin dekat.
Bersama Brie, Ben kembali ke orang tuanya dan merayakan perkebunan kopi yang telah disiapkan ayahnya sebelum kematiannya. Setelah mempertimbangkan itu semua, Ben akhirnya berdamai dengan keadaan. Dia tidak lagi membenci Jody dan Tarra tetapi berniat untuk tetap menjadi yang terdepan dari latte-nya dan melestarikan warisan ayahnya sebagai pembuat kopi.