Love for Sale (2018) Kehidupan dalam film Cinta Dijual karya Richard Wijaya (Gading Marten) digambarkan bergerak statis hampir setiap hari. Richard lajang berusia 41 tahun tinggal sendirian di lantai dua kantor percetakannya.
Sinopsis Film Love for Sale (2018)
Dia bangun setiap pagi hanya dengan baju dan celana dalam. Setelah itu, ia membuat mie instan, merekam lagu-lagu Indonesia lawas, bermain dengan sahabatnya, seekor kura-kura besar, dan menonton TV, kebanyakan sepak bola, hingga bosan.
Di hari lain, Richard sering bertemu dengan teman-temannya untuk menonton siaran liga sepak bola internasional bersama. Di hari biasa, Richard menghabiskan banyak waktu di kantornya. Sebagai pemilik percetakan, Richard menjadi pemimpin anak buahnya. Druck adalah nenek moyang dari orang tua Richard.
Suatu hari, salah satu teman Richard, Rudy (Rizky Mocil), menikah. Rudi dkk. lalu dia menantang Richard untuk menikah dengan pasangannya. Meski bingung, Richard menerima tantangan itu.
Akibatnya, Richard kesulitan mencari pasangan. Hingga suatu hari Richard menemukan selebaran tentang lamaran dari biro jodoh.
Awalnya, Richard enggan menggunakan aplikasi tersebut. Namun, Richard akhirnya mau mencobanya karena sedang terburu-buru. Selain itu, aplikasi bernama Love.Inc tidak hanya untuk berkencan, tetapi juga dapat digunakan untuk mencari teman dengan mudah untuk undangan pernikahan. Richard tidak pernah menyangka bahwa kecerobohannya dalam menggunakan aplikasi akan berbuntut panjang.
Penggemar Sepak Bola
Arini Kusumah (Della Dartyan), gadis manis berusia 24 tahun, muncul di depan pintu rumah Richard malam itu. Senyumnya ramah dan hangat. Dia mencari profil Richard melalui aplikasi dan menemukan bahwa kliennya adalah penggemar sepak bola.
Kehadiran Richard bersama Arin pasti membuat teman-teman Richard kesal. Kedatangan Arin pun menggerogoti status jomblo Richard.
Setelah Richard kembali dari pernikahan Rudy, dia ingin mengakhiri hubungannya dengan Arin. Namun niat itu tidak terwujud saat Arin terikat kontrak selama 45 hari, sehingga Richard harus bersama Arin selama itu.
Richard yang kesepian, yang tinggal satu atap dengan Arin, merasa hidupnya telah berubah warna. Arini memperlakukan Richard sebagai kekasihnya. Sentuhan-sentuhan kecil Arin membuat Richard jatuh cinta. Kehadiran Arin dalam kehidupan Richard pun mengubah perilaku Richard di kantor. Sebelum Arini ada, Richard sering marah-marah jika karyawannya nakal.
Setelah kehadiran Arin, Richard jauh lebih santai dan menikmati hidup. Richard tidak menyadari bahwa kebahagiaannya dibayangi oleh kontrak kerja Arin selama 45 hari.
Apa yang terjadi pada Richard dan Arin? Apakah mereka bertambah sebagai kisah romansa yang biasanya berakhir bahagia?
Film Drama Olahraga
Mulai 15 Maret 2018, Love for Sale yang diproduksi oleh Visinema Pictures dikemas dengan kisah penuh ironi, daya tarik seks, dan perbudakan.
Penulis dan sutradara Andibachtiar Yusuf berhasil menghadirkan film tentang kehidupan lajang yang tidak biasa. Ini karena film tentang orang lajang seringkali tentang wanita. Kisah klise berlanjut, yakni lama menyendiri, jatuh cinta dengan bumbu drama dan happy ending. Dalam Love for Sale, Ucup – sapaan akrab Andibachtiar Yusuf – dan penulis Irfan Ramli menampilkan sudut pandang yang berbeda, yaitu laki-laki.
Andibachtiar Yusuf juga membuktikan bahwa ia mampu dengan “Love for Sale” sebagai pembuat film yang melampaui film drama olahraga.
Hingga kini, Andibachtiar Yusuf terkenal dengan sutradara yang kerap membuat film berlatar sepak bola. Sebut saja Romeo & Juliet (2009) yang mengisahkan kisah cinta antara Persibi dan Insan Persija, Today Must Win (2013) dan Garuda 19 (2014). Terakhir ada Mata Dewa (2018) yang berlatar belakang dunia basket SMA.
Tak ayal, selama hampir dua jam Love for Sale, penonton terajak dan larut kesendirian Richard yang merasa risih bertemu Arin hingga akhirnya jatuh cinta pada Arin.
Arini adalah wanita sempurna yang menjadi idaman para pria. Dia cantik, pandai memasak, berbicara tentang hobi pria seperti sepak bola dan sepeda motor dan selalu seksi.
Kedekatan yang kadang terlihat dalam film membuat Love for Sale menjadi film berusia 21 tahun.
Kekuatan Love for Sale terletak pada penggambaran Gading Marten dan Della Dartyan. Bagi Gading Marten, ini adalah film pertama yang ia menjadi bintang utamanya.
Bagi Della, Love for Sale adalah film pertamanya. Alhasil, kedua pemain ini menjadikan Love for Sale nyata dan terhubung dengan kehidupan banyak orang.
Selain dua pemeran utama, posisi pemeran pendukung juga tak kalah kuat. Pemirsa akan terkesan dengan karakter lain di Love for Sale, terutama staf Richard.
Misalnya Pak Syamsul (Rukman Rosadi) yang pintar, Jaka (Adriano Qalbi) yang selalu mengunyah dan Raka (Albert Halim) yang selalu berkomentar lucu. Ada juga Panji (Verdi Solaiman), sahabat Richard. Secara keseluruhan, Love for Sale telah menjadi warna baru dalam dunia perfilman Indonesia. Cerita, karakter dan gambar yang menutup film membuat Love for Sale menjadi cerita dramatis yang kurang bumbu tapi terasa pas. ***
Actors: Adriano Qalbi, Albert Halim, Dayu Wijanto, Della Dartyan, Gading Marten, Melissa Karim, Rizky Mocil, Rukman Rosadi, Torro Margens, Verdi Solaiman