slot online Panen138 Slot Gacor Panen77 DEWI138 Pasang Iklan
slot online Slot69 kilat77 gudang138 slot online slot138 Pakar77 Pasang Iklan

Two Witches (2022) 4.8475

4.8475
Trailer

Two Witches – Seorang penyihir matriarkal mewariskan warisan jahatnya kepada cucu perempuannya, memicu kutukan yang paling mengerikan. Untuk beberapa alasan judul itu memberi saya kilas balik ke Spin Doctors, tetapi film horor supernatural Pierre Tsigaridis bukanlah bahan tertawaan. Banyak entri genre seperti kereta hantu, tidak lebih dari beberapa lompatan ketakutan untuk membumbui perjalanan naratif tradisional. Dua Penyihir adalah proposisi yang sangat berbeda; ini adalah horor kekuatan industri, untuk ditangani dengan hati-hati, tetapi direkomendasikan untuk jiwa-jiwa tangguh yang mencari ketakutan yang canggih.

Seperti judulnya, ada dua cerita di sini yang bersinggungan dengan cara yang tidak terduga, memberikan keseluruhan cerita sebuah logika mimpi di mana penonton tidak pernah yakin di mana mereka berada dalam narasinya. Yang pertama, calon ibu Sarah (Belle Adams) mendapatkan mata jahat dari nenek tua tua di sebuah restoran; dia ketakutan, bisa dimengerti, tapi pacarnya Simon (Ian Michaels) meyakinkannya bahwa perhatian seperti itu tidak perlu dikhawatirkan. Tapi ini ADALAH sesuatu yang perlu dikhawatirkan, dan ketika pasangan itu, lengkap dengan bayi yang belum lahir, pergi mengunjungi beberapa teman baru di luar kota (Tim Fox, Dina Silva), segalanya melonjak dengan sangat cepat….

Sejauh ini, sangat bagus, tetapi dengan narasi pertama yang diikat di bilik kamar mandi dengan angka yang terputus dan skenario mimpi buruk yang mengerikan sedang berlangsung, kami memulai ulang gaya Fiksi Pulp dan melanjutkan lagi. Rachel Howard (Kristina Klebe, juga salah satu penulis) mengalami beberapa masalah dengan teman sekamarnya Masha (Rebekah Kennedy), yang memiliki gagasan tanpa hambatan tentang seks yang dia kaitkan dengan nilai-nilai pemikiran bebasnya. Sihir? Rachel tidak ingin mengikuti apa yang dia sebut ‘narasi patriarki’ tentang wanita aneh, tetapi perilaku Masha membuat Rachel tidak punya pilihan selain menerima bahwa teman sekamarnya berbahaya baginya dan bagi orang yang dia cintai.

Dua Penyihir memang membutuhkan beberapa peringatan; ini bukan PC atau kebajikan yang menandakan horor baik vs jahat dengan kompas moral yang mudah dipahami. Perlu dicatat bahwa Masha memiliki bakat untuk menampilkan dirinya sebagai korban, dengan cara yang sejalan dengan pandangan orang-orang di sekitarnya, tetapi kita dapat melihat bahwa kecepatannya untuk mengklaim sebagai korban adalah tipuan yang berbahaya. Itu tegang, beberapa orang mungkin mengatakan gagasan berbahaya untuk film apa pun, dan sifat licik Masha, yang dimainkan sepenuhnya oleh Kennedy, benar-benar meningkatkan taruhan di paruh kedua film. Berdasarkan bukti yang kita lihat di sini, patriarki mungkin ada benarnya tentang penyihir; Anda harus mengesampingkan semua pemikiran revisionis Hocus Pocus selama ini, karena Dua Penyihir sangat buruk, dan gigi dan cakar merah untuk boot.

Bukan hanya iseng-iseng atau khayalan, Two Witches adalah film berdarah, kekerasan, mengancam yang memiliki logika mimpi dan nuansa mimpi buruk. Seperti yang dicita-citakan oleh pembuatan ulang Suspiria, kedua film tersebut dapat berlatar di alam semesta lembap yang sama, dan jika Anda memiliki keinginan untuk itu, ini adalah salah satu film horor supernatural yang lebih efektif tahun ini. dikemas dengan mereka.

Semacam film pertamanya, The Other One skenarionya ditulis serta disutradarai oleh Park Hoon- jung. Serta para pemain utama dalam film pertamanya, kedudukan mereka sudah digantikan oleh para pemain baru, semacam antara lain merupakan aktor Lee Jong Suk.

Untuk Jong Suk, keterlibatannya di film The Witch Part Two ini ialah reuni dengan si sutradara Park Hoon- jung, mereka lebih dahulu sempat ikut serta dalam pembuatan film yang bertajuk V. I. P.

Sinopsis Film

Seseorang wanita misterius timbul selaku salah satunya yang selamat dari serbuan berdarah di suatu sarana riset rahasia yang diucap Ark. Ia diselamatkan oleh kakak- beradik, Kyung- hee( Park Eun- bin) serta Dae- gi( Sung Yoo- bin) yang kemudian menyadari kalau wanita tersebut mempunyai kekuatan misterius yang amat besar serta dalam bahaya yang sangat besar.

Tetapi, kala para agen pemburu yang ditugaskan buat menciptakan serta membungkam wanita itu terus menjadi dekat, seluruh suatu di sekitarnya juga jadi turut terancam marabahaya.

Eksplorasi plot cerita yang sama

The Witch Part Two masih sama semacam film pendahulunya yang mengeksplorasi plot narasi tentang kanak- kanak yang direkayasa secara genetika buat dijadikan senjata. Riset rahasia tersebut merupakan bagian dari program rahasia yang diketahui selaku Witch Program. Subyek yang selamat dari program itu dianugerahi keahlian luar biasa, semacam kekuatan luar biasa, kecepatan luar biasa, keahlian telekinetik, keahlian pengobatan luar biasa serta tidak dapat mati kecuali mereka ditembak di kepala.

Dalam The Subversion, Kim Da- mi berfungsi selaku Koo Ja- yoon, seseorang wanita muda yang melarikan diri dari salah satu sarana riset tersebut ke suatu peternakan di mana ia diurus serta dibesarkan oleh orang tua angkatnya.

Ditinggalkan dengan amnesia tentang sejarahnya serta dikira telah mati, masa kemudian Ja- yoon tiba kembali kala mengatakan keahlian spesialnya sepanjang kontes menyanyi lokal. Ceritanya meningkat terus menjadi rumit, kala sekelompok Penyihir yang terdiri dari 4 orang dikirim buat mengambilnya.

Menyatu di bagian ketiga

Serta dalam The Other One, narasinya malah menjajaki seseorang wanita tanpa nama serta diyakini mempunyai tingkat kekuatan yang setara dengan Ja- yoon. The Other One menawarkan aksi berdarah- darah yang sama serta bermain- main dengan metode yang nyaris sama dengan pendahulunya, kecuali dengan para pemainnya yang nyaris sepenuhnya baru.

Sedangkan itu dalam The Subversion premisnya merupakan tentang kebangkitan seseorang wanita muda dengan kekuatan telekinetik yang luar biasa serta kampanye pembalasannya yang kejam terhadap komplotan rahasia ilmuwan yang menciptakannnya.

Salah satu elemen yang unik dalam The Subversion merupakan struktur ceritanya yang sebagian besar bercabang, di mana babak awal di film ini berjalan relatif lelet, mengambil waktu yang dibutuhkan buat membangun kepribadian serta dinamika keluarga mereka saat sebelum berganti arah dengan set- piece yang rumit serta mengatakan seluruhnya kekuatan Ja- yoon.

Kebalikannya, The Other One tidak memperluas cerita lebih dahulu semacam yang terjalin pada kepribadian Koo Ja- yoon, melainkan mengawali dengan lebih banyak nuansa dunia yang lebih luas. Lengkap dengan banyak kepribadian baru serta sebagian kilas balik rumit yang seolah membagikan isyarat kalau alur ceritanya bisa jadi nantinya hendak tercipta ataupun menyatu di bagian ketiga.

Penuh aksi brutal

The Other One pula mempunyai subplot tentang petualangan prajurit Jo- hyeon( Seo Eun- soo) serta komandannya, dikala mereka memburu serta menewaskan subyek eksperimental yang lain semacam sang wanita tanpa nama. Kemudian terdapat sekelompok pembunuh berkekuatan luar biasa yang lain yang pula turut memburu di wanita tanpa nama tersebut buat alibi mereka sendiri.

Buat urutan aksinya digarap secara intens serta baik, aksi- aksinya berlangsung dengan tempo berkecepatan besar, brutal serta adegan- adegan pertarungannya yang mengaitkan seni bela diri, senjata baik itu berbentuk senjata api ataupun senjata tajam serta perkelahian yang mengaitkan keahlian telekinesis digarap lumayan solid.

Kesimpulan

Kepribadian utamanya bersama masih tidak terdapat yang mengingat masa kemudian mereka, tetapi mereka berdua meningkatkan keterikatan baru dengan para kepribadian yang memperkenalkan kepada mereka tentang kehidupan sesungguhnya.

Pada bagian pertamanya, kita diajak menjajaki ekspedisi penuh emosional bersama Koo Ja- yoon, sebaliknya pada bagian keduanya ceritanya bukanlah sekuat serta berfokus semacam yang terjalin pada cerita pendahulunya. Hendak namun tidak mengulangi tentang apa yang terjalin lebih dahulu. Tidak hanya itu pula, tidak terdapat kepribadian baru dalam The Other One yang mengesankan penampilannya semacam pendahulunya.