Ziarah (2016)

Nonton Film Ziarah (2016) dengan judul internasional Tales of Otherwords bercerita tentang Mbah Sri, seorang nenek berusia 95 tahun yang berusaha mencari makam suaminya. Suami Mbah Sri Pawiro Sahid adalah seorang prajurit Indonesia pada masa invasi militer Belanda yang kedua. Setelah berperang, Pawiro Sahid tidak pernah pulang.

Meski suaminya tidak pernah kembali setelah perang usai, Mbah Sri tetap setia kepada suaminya. Dari berbagai laporan ia mengetahui bahwa Pawiro Sahid gugur di medan perang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Namun, ketika dia berusia 95 tahun, seorang kerabat memberi tahu dia bahwa Pawiro Sahid tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Mbah Sri ingin dimakamkan di samping makam suaminya jika suatu saat meninggal. Untuk menemukan makam suaminya dan mewujudkan keinginannya, Mbah Sri memulai perjalanan jauh seorang diri.

Dia melakukan perjalanan bermil-mil dari rumah hanya dengan senjata dari mulut ke mulut. Setiap kali dia bertemu seseorang yang dia pikir mengenal suaminya, dia akan bertanya tentang kuburan. Namun, setiap Mbah Sri yang ditemui dalam perjalanannya memberinya versi cerita yang berbeda dari karakter Pawiro Sahid.

Sementara itu, cucu Mbah Sri Prapto sedang merencanakan pernikahannya dengan sang kekasih. Namun, rencana itu harus ditunda karena Mbah Sri, satu-satunya keluarga yang dimiliki Prapto, keluar rumah tanpa pamit. Prapto pun mulai mencari Mbah Sri dengan bertanya kepada warga sekitar di jalan apakah sebelumnya Mbah Sri pernah mampir.

Prapto menemukan Mbah Sri berkeliaran tanpa tujuan. Keduanya kembali ke rumah. Namun tekad Mbah Sri untuk menemukan makam suaminya begitu besar. Dia terus keluar rumah untuk mencari kuburan, hingga akhirnya Mbah Sri menemukan cahaya di kuburan suaminya.

Belakangan Mbah Sri berhasil menemukan makam Pawiro Sahid, suami yang diyakininya tewas dalam perang. Namun, anggapan tersebut tampaknya salah. Diketahui dari batu nisan makam Pawiro Sahid bahwa beliau tidak meninggal dalam perang, melainkan meninggal karena usia lanjut beberapa tahun yang lalu.

Di samping makam Pawiro Sahid juga terdapat makam lain dengan batu nisan bertuliskan nama Ibu Pawiro Sahid. Meski Mbah Sri terlihat sedih dan pingsan, ia berusaha ikhlas dan melanjutkan ziarah ke makam, berdoa dan menanam bunga.